Senin, 05 Maret 2012

PSAK No. 1 PENGUNGKAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

PENDAHULUAN
Tujuan
Tujuan dari standar akuntansi keuangan dan lampirannya dikemukakan dalam
Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan.
Ruang Lingkup
01 Pernyataan ini berkenaan dengan pengungkapan kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Definisi
02 Definisi laporan keuangan yang telah dikemukakan dalam Kerangka Dasar
Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan diulang di sini untuk lebih
memudahkan pembahasan. Istilah laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara
seperti, misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana),dan catatan atas
laporan keuangan, laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan.

PENJELASAN
03 Manajemen suatu perusahaan menyiapkan laporan keuangan dengan
menggunakan cara yang berbeda sesuai dengan tujuan perusahaan masing- masing.
Laporan keuangan harus mengikuti standar akuntansi keuangan bila diterbitkan
untuk orang lain, seperti pemegang saham, kreditur, karyawan dan masyarakat luas.
04 Laporan keuangan biasanya tersedia tiap tahun akuntansi dan menjadi obyek
laporan audit.
Asumsi Dasar Akuntansi
05 Asumsi dasar atau konsep dasar akuntansi tertentu mendasari penyusunan
laporan keuangan, biasanya tidak diungkapkan secara spesifik. Pengungkapan
diperlukan jika tidak mengikuti asumsi atau konsep tersebut disertai alasan dan
penjelasan .
06 Ikatan Akuntan Indonesia mengakui asumsi dasar akuntansi sebagai:
a. Kelangsungan Usaha
Suatu entitas ekonomi diasumsikan terus melakukan usahanya secara
berkesinambungan tanpa maksud untuk dibubarkan, kecuali bila ada bukti
sebaliknya. Perusahaan dianggap akan melanjutkan usahanya untuk waktu
mendatang yang dapat diduga, tidak bermaksud atau berkepentingan dengan
likuidasi atau penutupan usaha.
b. Akrual
Pengukuran aktiva, kewajiban, pendapatan, beban serta perubahannya diakui
pada saat terjadi, tidak pada saat uang diterima atau dibayarkan, dicatat dan
berpengaruh pada laporan keuangan pada periode kejadian.
Kebijakan Akuntansi
07 Kebijakan akuntansi meliputi pilihan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi,
peraturan dan prosedur yang digunakan manajemen dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Beberapa jenis kebijakan akuntansi dapat digunakan
untuk subjek yang sama. Pertimbangan dan atau pemilihan perlu disesuaikan
dengan kondisi perusahaan. Sasaran pilihan kebijakan yang paling tepat akan
menggambarkan realitas ekonomi perusahaan secara tepat dalam bentuk keadaan
keuangan dan hasil operasi.
08 Tiga pertimbangan pemilihan untuk penerapan kebijakan akuntansi yang paling
tepat dan penyiapan laporan keuangan oleh manajemen:
a. Pertimbangan Sehat
Ketidakpastian melingkupi banyak transaksi. Hal tersebut harusnya diakui
dalam penyusunan laporan keuangan. Sikap hati-hati tidak membenarkan
penciptaan cadangan rahasia atau disembunyikan.
b. Substansi Mengungguli Bentuk
Transaksi dan kejadian lain harus dipertanggungjawabkan dan disajikan
sesuai dengan hakekat transaksi dan realitas kejadian, tidak semata-mata
mengacu bentuk hukum transaksi atau kejadian.
c. Materialitas
Laporan keuangan harus mengungkapkan semua komponen yang cukup
material yang mempengaruhi evaluasi atau keputusan-keputusan.
09 Laporan keuangan harus jelas dan dapat dimengerti, berdasar pada kebijakan
akuntansi yang berbeda di antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain, dalam
satu negara maupun antar negara. Pengungkapan kebijakan akuntansi dalam
laporan keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan tersebut dapat dimengerti.
Pengungkapan kebijakan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan. Pengungkapan hal ini sangat membantu pemakai laporan
keuangan, karena kadang-kadang perlakuan yang tidak tepat atau salah digunakan
untuk suatu komponen neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, atau laporan
lainnya terbias dari pengungkapan kebijakan terpilih.

Pemakai Laporan Keuangan
10 Laporan keuangan mengandung informasi bagi pemakai yang berbeda-beda,
seperti pemegang saham, kreditur dan karyawan. Pemakai penting lain meliputi
pemasok, pelanggan, organisasi perdagangan, analis keuangan, calon investor,
penjamin, ahli statistik, ahli ekonomi, petugas pajak dan pihak yang berwenang
membuat peraturan.
11 Para pemakai laporan keuangan membutuhkan keterangan kebijakan akuntansi
terpilih sebagai bagian dari informasi yang dibutuhkan, untuk membuat penilaian,
dan keputusan keuangan dan keperluan lain. Mereka tidak dapat membuat penilaian
handal jika laporan keuangan tidak mengungkapkan dengan jelas kebijakan
akuntansi terpilih yang penting dalam penyusunan laporan keuangan.
Keanekaragaman Kebijakan Akuntansi dan Pengungkapannya
12 Tugas interpretasi laporan keuangan sulit dilaksanakan jika menggunakan
berbagai kebijakan beberapa bidang (akuntansi keuangan, akuntansi manajemen,
dan lain-lain) atau wilayah akuntansi yang berbeda (wilayah akuntansi per negara,
kumpulan negara dan lain-lain)
Di dunia belum ada sebuah daftar tunggal kebijakan akuntansi dapat digunakan
bersama-sama, sehingga para pemakai dapat memilih dari daftar tunggal itu,
sehingga perbedaan pilihan kebijakan berdasar pertimbangan kejadian, syarat dan
kondisi yang serupa.
Contoh berikut adalah bidang yang menimbulkan perbedaan kebijakan akuntansi dan
karena itu diperlukan pengungkapan atas perlakuan akuntansi terpilih:
Umum
- Kebijakan konsolidasi
- Konversi atau penjabaran mata uang asing meliputi pengakuan keuntungan
dan kerugian pertukaran
- Kebijakan penilaian menyeluruh seperti harga perolehan, daya beli umum,
nilai penggantian
- Peristiwa setelah tanggal neraca
- Sewa guna usaha, sewa beli atau transaksi cicilan dan bunga
- Pajak
- Kontrak jangka panjang
- Franchise atau waralaba
Aktiva
- Piutang
- Persediaan (persediaan dan barang dalam proses) dan beban pokok
penjualannya
- Aktiva dapat disusutkan dan penyusutan
- Tanaman belum menghasilkan
- Tanah yang dimiliki untuk pembangunan dan biaya pembangunan
- Investasi pada anak perusahaan, investasi dalam perusahaan asosiasi dan
investasi lain
- Penelitian dan pengembangan
- Paten dan merek dagang
- Goodwill
Kewajiban dan Penyisihan
- Jaminan
- Komitmen dan kontinjensi
- Biaya pensiun dan tunjangan hari tua
- Pesangon dan uang penggantian
Keuntungan dan kerugian
- Metode pengakuan pendapatan
- Pemeliharaan, reparasi-perbaikan (repairs), dan penyempurnaan -
penambahan (improvement)
- Untung-rugi penjualan aktiva
- Akuntansi Dana, wajib atau tak wajib, termasuk pembebanan dan
pengkreditan langsung ke perkiraan surplus
13 Kebijakan akuntansi dewasa ini tidak secara teratur dan tidak secara penuh
diungkapkan dalam semua laporan keuangan. Perbedaan besar masih terjadi dalam
bentuk, kejelasan dan kelengkapan pengungkapan yang ada dalam suatu negara
maupun antar negara atas kebijakan akuntansi harus diungkapkan. Dalam sebuah
laporan keuangan, beberapa kebijakan akuntansi yang penting telah diungkapkan
sementara kebijakan akuntansi yang penting lain tidak diungkapkan.
Bahkan pada negara-negara yang mewajibkan pengungkapan atas kebijakan
akuntansi penting, tak selalu tersedia pedoman yang menjamin keseragaman
metode pengungkapan. Pertumbuhan perusahaan multinasional dan pertumbuhan
teknologi keuangan internasional telah memperbesar kebutuhan keseragaman
laporan keuangan melewati batas negara.
14 Laporan keuangan seharusnya menunjukkan hubungan angka-angka dengan
periode sebelumnya. Jika perubahan kebijakan akuntansi berpengaruh material,
perubahan kebijakan perlu diungkapkan, dampak perubahan secara kuantitatif harus
dilaporkan.
Perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mempunyai pengaruh material dalam
tahun perubahan juga harus diungkapkan jika berpengaruh secara material terhadap
tahun-tahun yang akan datang .

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 terdiri dari paragraf 15-22.
Pernyataan ini harus dibaca dalam konteks paragraf 1-14 dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Pelaporan Informasi Keuangan.
15 Asumsi dasar atau konsep dasar akuntansi adalah kelangsungan usaha dan dasar
akrual. Jika asumsi dasar akuntansi tersebut telah dipatuhi dalam laporan keuangan,
pengungkapan atas asumsi tersebut tidak diperlukan. Bila asumsi dasar akuntansi
tersebut tidak diikuti, maka penyimpangan tersebut harus diungkapkan bersama
dengan alasannya.
16 Pertimbangan sehat, substansi mengungguli bentuk dan materialitas harus
menjadi pertimbangan pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi.
17 Laporan keuangan harus mencantumkan pengungkapan jelas ringkas dari semua
kebijakan akuntansi penting terpilih-digunakan .
18 Pengungkapan kebijakan akuntansi penting terpilih digunakan harus merupakan
bagian integral la poran keuangan. Kumpulan kebijakan-kebijakan tersebut lazimnya
diungkapkan pada suatu tempat tertentu dalam Laporan Keuangan.
19 Perlakuan salah atau tidak tepat atas komponen neraca, laporan laba rugi atau
laporan lain tidak diperbaiki oleh pengungkapan kebijakan akuntansi terpilihdigunakan
dan atau tidak diperbaiki dalam catatan atas laporan keuangan atau
penjelasan tambahan.
20 Laporan keuangan harus memperlihatkan hubungan informasi dengan periode
sebelum dan setelahnya.
21 Perubahan kebijakan akuntansi berpengaruh material periode sekarang atau
dapat berpengaruh material periode yang akan datang harus diungkapkan bersama
alasannya. Pengaruh perubahan, jika material, harus diungkapkan secara kuantitatif.

Tanggal Efektif
22 Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan yang mencakupi periode laporan
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995. Penerapan lebih dini sangat
dianjurkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar